KOSMOPOLITAN KRATON KASEPUHAN CIREBON

skip to main | skip to sidebar
Home Daftar Isi Toko Online Template Tutorial Wallpaper Facebook
Diposting oleh ajie halim rahman di 12.11 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

     Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. Ia bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon. Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I. Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.



KOSMOPOLITAN

           Potret Kosmopolitan Penguasa Pesisir Cirebon Jawa Barat Kesultanan Cirebon (menjadi Kraton Kasepuhan setelah perpecahannya pada tahun 1677, dan terbentuknya Kraton Kanoman) adalah sebuah kesultanan Islam di wilayah Jawa Barat yang berdiri pada abad 15 dan 16. Lokasinya yang terletak dalam jalur perdagangan penting antar pulau dalam abad merkantilisme pada saat itu memberikan gambaran tentang kosmopolitanisme penguasa Cirebon yang memadukan berbagai pengaruh peradaban besar seperti Cina, India, Eropa dan juga penguasa-penguasa Nusantara.
Pendiri pertama dinasti penguasa Cirebon adalah Pangeran Cakrabuana yang melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan Pajajaran yang saat itu masih memeluk agama Hindu-Budha di pedalaman Jawa Barat. Peran Sunan Gunung Jati (1479-1568) sebagai pengganti Cakrabuana menjadikan kesultanan Cirebon sebagai salah satu tempat penyiaran agama Islam di Jawa Barat yang pada saat itu masih dalam pengaruh penguasa-penguasa Hindu-Budha (seperti Kerajaan Pajajaran yang terletak di wilayah pedalaman Jawa Barat). Dan dalam kaitan ini pula kita bisa melihat hubungan erat antara kesultanan Cirebon dan kesultanan Banten yang juga sama-sama tumbuh menjadi penguasa lokal sepanjang pesisir pantai Jawa Barat dalam era yang sama. Bagaimana kaitan erat antara dua kesultanan tersebut bisa dilihat sekarang ini melalui salah satu koleksi alat musik degung milik kraton yang merupakan hadiah dari Sultan Banten.

2. Arsitektur & Interior 

Perpaduan Arsitektur Bangunan Eropa.


        Jika kita perhatikan secara seksma dalam bangunan kraton kasepuhan akan terlihat perpaduan antara kebudayaan asing, salah satunya perpaduan antara kebuyaan Eropa. Yang terlihat pada bangunan Bangsal Jinem yaitu terletak pada tiang-tiang yang bergaya Yunani, pintu dan jendelapun tersentuh gaya eropa.

 Perpaduan Arsitektur Bangunan Cina.

     Tak hanya perpaduan antara kebudayaan Eropa saja, namun dalam segi arsitekur kraton kasepuhan ternyata di pengaruhi juga oleh kebudayaan Cina yaitu terlihat pada tembok-tembok yang hampir menyerupai bentuk bangunan Candi,



3. Koleksi Museum 

Alat-alat Musik.


     Gambar berikut menunjukkan koleksi alat-alat musik degung milik kraton kasepuhan yang merupakan hadiah dari sultan Banten yang menunjukkan hubungan penguasa Cirebon dengan penguasa Banten saat itu yang sama-sama didirikan pada masa kejayaan penguasa-penguasa Islam di Jawa. Di dalam deretan perlengkapan alat musik tersebut, terdapat alat musik rebana peninggalan sunan Kalijaga. Di sini kita bisa melihat percampuran antara tradisi Arab dan Jawa berpadu dalam proses penyebaran agama Islam di Jawa pada masa itu.





Meriam Portugis



     Di dalam museum kraton kasepuhan terdapat bukti peninggalan kebudyaan Eropa yaitu meriam Portugis, yang membuktikan bahwa pada saat itu tlah terjadi parpaduan antara kebudayaan asing, yang sampai saat ini masih terjaga.








Piring Cina

     Bukan hanya dari segi arsitektur bangunan namun bukti bahwa kebudayaan Cina telah ada dan mampengaruhi unsur-unsur dari kraton kasepuhan adalah dengan adanya bukti peninggalan piring-piring cina yang sampai saat ini masih menjdi penghias dari koleksi museum kraton kasepuhan, serta masih terjaga keasliannya.
Diposting oleh ajie halim rahman di 17.16 1 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Assalakualaikum warahmatullahi wabarokattuh....................

PERKENALKAN

Foto saya
ajie halim rahman
KETENANGAN HATI BERSUMBER DARI KESEDERHANAAN
Lihat profil lengkapku

pengikut

PMII UNSWAGATI. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip ISBD

  • ▼  2012 (2)
    • ▼  Februari (1)
      • Tanpa judul
    • ►  Januari (1)
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Postingan Populer

  • (tanpa judul)
  • (tanpa judul)
         Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan...

Download Template

 
Template Blogger Indonesia | KOSMOPOLITAN KRATON KASEPUHAN CIREBON